Rabu, 20 Oktober 2010

KEWAJIBAN MENCARI ILMU Bagi Setiap Orang Muslim (Hadis Anas Bin Malik Riwayat Ibnu ‘Abdil Barr dll )

KEWAJIBAN MENCARI ILMU
Bagi Setiap Orang Muslim
(Hadis Anas Bin Malik Riwayat Ibnu ‘Abdil Barr dll )














MAKALAH
TAFSIR HADIS TARBAWI
Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur

OLEH :

Akhmad Fauzan (072331005)
Tarbiyah/ Pendidiakn Agama Islam (PAI-1)
Dosen Pengampu : M. Misbah, M.Ag.


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
Hadis Kewajiban Mencari Ilmu Bagi Setiap Muslim

طلب ا لعلم فر يضة على كل مسلم وان طلب العلم يستغفر له كل شيى حتى الحيتان فى البحر
(رواه ابن عبد البر عن انس)
Artinya:
“Mencari ilmu wajib bagi setiap muslim dan sesungguhnya orang yang mencari ilmu itu akan dimohonkan ampun baginya oleh setiap sesuatu sampai ikan-ikan besarpun akan memohonkan ampun baginya.”
حد ثنا هشام بن عمار حد ثنا حفص بن سليمن حد ثنا كثير بن شنظير عن محمد بن سيرين عن انس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (( طلب العلم فر يضة على كل مسلم وواضع العلم عند غير اهله كمقلد الخنا زير الجوهر وللؤلؤ والذهب ))
Artinya:
“Menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammr, Menceritakan kepada kami Hafsh Bin Syinzir dari Muhammad Bin sirrin, dari Anas Bin Malik, Rasulullah SAW Bersabda: “Mencari ilmu adalah fardhu bagi setiap orang islam, dan orang yang memberikan ilmu bagi selain ahlinya adalah seperti orang yang mengalungkan babi dengan mutiara, permata dan emas.
Hadis_hadis diatas merupakan hadis yang menyatakan bahwa setiap muslim wajib untuk mencari ilmu. Dalam Islam, nilai keutamaan dari pengetahuan keagamaan berikut penyebarannya tidak pernah diragukan lagi. Nabi menjamin bahwa orang yang berjuang dalam rangka menuntut ilmu akan diberikan banyak kemudahan oleh Tuhan menuju surga.
Para pengikut atau murid Nabi telah berhasil meneruskan dan menerapkan ajaran tentang semangat menuntut dan mencari ilmu. Motivasi religius ini juga bisa ditemukan dalam tradisi Rihla. Suatu tradisi ulama yang disebut al – rihla fi talab al – ‘ilm ‘ Suatu perjalanan dalam rangka mencari ilmu adalah bukti sedemikian besarnya rasa keingintahuan dikalangan para ulama.
Rihla, tidak hanya merupakan tradisi ulama, tapi juga merupakan kebutuhan untuk menuntut ilmu dan mencari ilmu yang didorong oleh nilai – nilai religius. Hadits – hadits Nabi mebuktikan suatu hubungan tertentu :” Seseorang yang pergi mencari ilmu dijalan Allah hingga ia kembali, ia memeperoleh pahala seperti orang yang berperang menegakkan agama. Para malaikat membentangkan sayap kepadanya dan semua makhluk berdoa untuknya termasuk ikan dan air”.
Islam secara mutlaq mendorong para pengikutnya untuk menuntut ilmu sejauh mungkin, bahkan sampai ke negeri Cina. Nabi menyatakan bahwa jauhnya letak suatu Negara tidaklah menjadi masalah, sebagai ilustrasi unik terhadap kemuliaan nilai ilmu pengetahuan. Siapaun sepakat hadits Nabi yang berbunyi Utlub al ‘ilm walau kana bi al – shin, menekankan betapa pentingnya mencari ilmu lebih – lebih ilmu agama yang dikategorikan Imam Ghozali sebagai fardlu ‘ain.
Syekh Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata “Diwajibkan kepada tiap mukallaf mengetahui perintah-perintah Allah sehingga ia mengetahui perintah-Nya supaya beriman kepada-Nya dan perintah yg berkaitan dgn ilmunya sehingga ketika ia diwajibkan mengeluarkan zakat ia wajib mempelajari ilmu tentang zakat jika ia diwajibkan melaksanakan haji ia wajib pula mempelajari ilmu tentang haji dan demikian seterusnya. Kemudian diwajibkan pula kepada seluruh umat pada umumnya mengetahui semua ajaran yg dibawa oleh Rasulullah saw supaya ilmu yg disampaikan beliau tidak hilang dari umatnya yaitu segala sesuatu yg telah disyaratkan Alquran dan sunnah. Akn tetapi kadar yg lbh atas kebutuhan yg diperlukan oleh orang-orang tertentu merupakan fardhu kifayah kewajiban yg gugur atas orang lain apabila ada sebagian orang yg telah melaksanakannya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar